Tiga Tahap Hubungan Cinta


Dalam setiap hubungan, ada tiga tahapan yang akan anda lalui. Nggak percaya..? baca neh...tahap-tahapnya bener nggaknya...? Ok...langsung aja...
Tahap Pertama : Cinta Romantis
Hal ini akan terjadi pada tahun-tahun pertama hubungan. Hubungan fisik adalah penguat kekuatan cinta (hmm...hmmm...). Anda berdua berada dalam tahapan yang saling berempati, merespon dengan baik stimulus sekecil apapun dari pasangan. Kekuatan emosi sangat berperan.
Tahap Kedua : Mempertahankan Kekuatan Cinta
Anda berdua mencoba mengarahkan pasangan kebentuk ideal dimata anda. Ada sejumlah harapan yang anda inginkan dari pasangan. Bila harapan tersebut tidak terpenuhi, maka anda cenderung kecewa. Begitu pula sebaliknya. Pada tahapan ini biasanya pertengkaran terjadi.
Kalau tidak terjadi pertengkaran, biasanya karena salah satu atau keduanya menahan diri. Proses melampui "tahap konfrontasi" ini membuat anda berdua belajar untuk lebih matang melihat hubungan dan belajar menerima pasangan.
Tahap Ketiga : Penerimaan Pasangan
Pada tahap ini, kematangan kedua belah pihak telah teruji. Mereka sudah memasuki wilayah penerimaan pasangan, dan mau mengubah diri untuk kebaikan berdua. Anda juga sudah bisa melihat kelemahan pasangan sebagai hal yang perlu dibantu, bukan untuk dikonfrontir. Tahap ini juga disebut sebagai tahap yang realistik.
Nah...itu tadi tahap-tahapnya...kira-kira masuk akal apa tidak..? Semua kembali pada diri sendiri.....
Sedangkan di Amerika diungkapkan bahwa ada lima unsur penting agar perkawinan tetap hangat seperti waktu pacaran dulu. Lima hal itu adalah Komunikasi, Keluwesan masing-masing pasangan, Kedekatan satu sama lain, Soal kepribadian, dan Penyelesaian konflik.
Komunikasi dan Penyelesaian konflik memang resep lama, tapi Kedekatan danKeluwesan masing-masing pasangan mengungkapkan kebutuhan saling menjaga dan mengerti pasangan dikehidupan modern yang stress tinggi ini. Ada hal menarik lainnya, Sebagian besar pasangan bahagia di Amerika (81%) menganggap pasangannya setara dengannya. Sebaliknya sebagian besar pasangan (82%) yang menganggap partnernya lebih rendah atau lebih tinggi , merasa tak bahagia.

0 comments:

Posting Komentar